Jurnal Ombudsman Daerah Edisi 19

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarakatuh

Salam sejahtera untuk pembaca,

Pembaca budiman,

Alhamdulillah Jurnal Lembaga Ombudsman Daerah Istimewa Yogyakarta (LO DIY) edisi 19 dapat kembali hadir di hadapan pembaca sekalian. Jurnal kali ini mengangkat tema mengenai strategi penguatan ekonomi lokal. Penguatan ekonomi lokal merupakan isu hangat di negara kita yang selalu digaungkan demi terciptanya kemajuan perekonomian berbasis kerakyatan. Ada banyak kebijakan yang telah dilahirkan oleh pemerintah mengenai strategi-strategi penguatan ekonomi lokal. Program-program pemberdayaan ekonomi kerakyatan telah sering kali kita dengar sebagai salah satu upaya yang dilakukan, bahkan ide kreatif itu muncul sendiri dari kalangan masyarakat yang mampu mendorong bertumbuhnya ekonomi lokal.

Pun ditengah modernisasi yang terjadi saat ini, perkembangan dari berbagai aspek mutlak dilakukan demi berlangsungnya ekonomi lokal dalam gelombang arus globalisasi ekonomi. Advokasi secara berkelanjutan pada pelaku ekonomi lokal yang cenderung masih lemah sangat diperlukan sebagai upaya memupuk dan menumbuhkan bibit-bibit ekonomi lokal agar berkembang secara baik. Namun demikian dalam realitas masih ada celah potensi baik yang bersumber dari masyarakat maupun sumber daya alam yang ada belum tersentuh advokasi pemberdayaan oleh pemerintah. Hal ini kemudian menjadi penting untuk dapat dikelola secara bersama-sama sebagai bentuk sinergisitas antara masyarakat sebagai pelaku ekonomi, pemerintah sebagai penentu kebijakan maupun organisasi sosial kemasyarakatan yang ada sebagai trigger pemberdayaan ekonomi lokal. Tidak kalah penting juga dalam hal ini adalah menegakkan regulasi-regulasi yang ada sesuai dengan misi utama pemerintah dalam rangka pengembangan potensi baik alam maupun masyarakat sebagai penopang pergerakan ekonomi lokal.

LO DIY memiliki kewenangan dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan usaha yang beretika dan berkelanjutan. Untuk itu LO DIY selalu berupaya mendorong terciptanya kemajuan perekonomian lokal yang beretika dan berkelanjutan. Dalam jurnal LO DIY edisi 19 berbagai hal mengenai strategi penguatan ekonomi lokal akan dikupas secara mendalam. Kajian-kajian dalam jurnal ini diramu untuk menemukan berbagai kendala yang ada dan mencari alternatif solusi yang baik dalam isu penguatan ekonomi lokal. Tulisan yang dimuat mencoba untuk memaparkan mengenai persoalan perekonomian lokal yang terjadi khususnya di Yogyakarta.

Para penulis berasal dari berbagai kalangan baik birokrasi, akademisi, maupun dari kalangan pemerhati perekonomian lokal mencoba menyuguhkan analisis secara terbuka dan mendalam sebagai salah satu upaya kritis dalam mendorong terwujudnya penguatan ekonomi lokal. Tulisan Bapak Hempri Suyatna yang mengkritisi mengenai upaya yang harus dilakukan dalam strategi penguatan ekonomi lokal dan berbagai tantangan yang harus dihadapi. Tulisan Ibu Nur Wening berisi resensi buku tulisan Muhammad Yunus berjudul Bisnis Sosial: Sistem Kapitalisme Baru yang Memihak Kaum Miskin berisi tentang upaya Muhammad Yunus yang membuat Grameen Bank untuk membantu menumbuhkan tingkat perekonomian masyarakat miskin pinggiran Bangladesh melalui sistem kapitalisme. Tulisan Bapak Hasto Wardoyo mengenai potensi-potensi perekonomian lokal masyarakat Kulon Progo dan berbagai upaya yang dilakukan dalam memupuk dan menumbuhkan potensi ekonomi lokal masyarakat Kulon Progo. Tulisan Bapak Amir Panzuri memaparkan mengenai strategi sapit urang sebagai salah satu upaya untuk menumbuhkan perekonomian masyarakat berbasis pada pemanfaatan sumber daya alam berupa sungai yang ada di Yogyakarta. Tulisan Bapak Awan Santosa memaparkan mengenai penelitian yang dilakukannya terhadap pengelolaan model pasar tradisional. Tulisan Ibu Dhenok Panuntun TS yang memaparkan mengenai kewenangan LO DIY tentang Pengawasan pelayanan publik bidang perekonomian. Mekanisme kontrol dan pengawasan dalam pelaksanaan usaha melalui etika usaha, pengawasan kebijakan perekonomian dan pengawasan pelaksanaan kebijakan perekonomian menjadi kewenangan secara khusus LO DIY dibidang perekonomian.

Kemudian ditutup oleh tulisan Ibu Hanum Aryani tentang implementasi peraturan daerah tentang penataan toko modern di DIY. Harapannya ke depan adalah penegakkan aturan-aturan yang sudah ada, agar aturan menjadi salah satu titik tolak bertembuhnya perekonomian masyarakat Yogyakarta bukan sekedar pelengkap birokrasi pemerintahan. Pada akhirnya tulisan-tulisan bermakna ini dapat terangkum dalam sebuah Jurnal LO DIY edisi 19 tahun 2016 yang menjadikan harapan atas pertumbuhan ekonomi lokal Yogyakarta. Selamat membaca.

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarakatuh

Redaksi